Produser Pelaksana Infotainment Bisa Kenal Banyak Orang Terkenal

~ Senin, Agustus 09, 2010

Beberapa tahun belakangan ini tayangan infotainment begitu menjamur. Fenomena tersebut menandakan bahwa program acara infotainment sukses memikat perhatian masyarakat. Kesuksesan infotainment tersebut tentunya nggak lepas dari peran Produser Pelaksana Infotainment.


Apa itu Produser Pelaksana Infotainment?

Dalam daftar kru yang tertulis pada akreditasi akhir sebuah film, infotainment atau tayangan televisi lainnya, kita akan menemukan aneka sebutan untuk produser. Mulai yang teratas adalah Produser Eksekutif, disusul Produser, Produser Pendamping, Pimpinan Produksi, dan yang terakhir biasanya Produser Pelaksana atau biasa disebut Produser Lini. Pada prinsipnya masing-masing jabatan tersebut berkaitan dengan tanggungjawab dalam mengelola salah satu atau keseluruhan unit dalam departemen produksi.

Edisi kali ini kita akan membahas Produser Pelaksana Infotainment. Dalam acara infotainment, Produser Pelaksana Infotainment adalah orang yang bertanggungjawab atas isi tayangan berita infotainment. Melihat tanggungjawabnya tentu nggak mudah menjadi Produser Pelaksana Infotainment. Untuk itu kita perlu belajar dari pengalaman Produser Pelaksana I Gosip News, Tri Astini Surasno. Cewek yang akrab disapa Titin ini sudah lima tahun menjadi Produser Pelaksana Infotainment.

Untuk menjadi seorang Produser Pelaksana Infotainment, pendidikan yang ditempuh nggak mutlak harus berkaitan dengan jurnalistik dan broadcast. Titin sendiri kuliah di jurusan Antropologi. Itu berarti profesi ini terbuka buat orang-orang yang kuliah di jurusan apa pun.

Tugas

Produser Pelaksana Infotainment bertugas untuk menentukan tema yang akan diangkat. Dalam menentukan tema ini, Produser Pelaksana bersama tim produksi mendiskusikan tema tersebut. Kriteria tema yang diangkat pastinya adalah kreatif, aktual, disukai masyarakat, dan nggak mengandung unsur SARA. “Kita cari tema apa yang menarik dan dinilai bisa menjual,” ujar alumna Universitas Padjadjaran ini.

Selanjutnya, melakukan koordinasi dengan reporter. Artinya, Produser Pelaksana Infotainment harus tahu berita apa yang akan dan nantinya berhasil didapat oleh reporter di lapangan. Terakhir, memeriksa atau mengecek kembali berita yang sudah jadi. “Kita lihat apakah berita tersebut sesuai fakta atau nggak. Menarik nggak penulisannya. Juga memperhatikan aspek hukum dan SARA.” Kalo nggak memperhatikan aspek hukum, SARA, dan fakta, berita tersebut bakal berurusan sama hukum, bahkan bisa diancam nggak akan tayang.

Jadikan artis sahabat

Dalam meracik berita infotainment, ada beberapa hal yang harus diperhatikan Produser Pelaksana Infotainment, yakni harus memperhatikan nama baik si artis. Artinya, kita jangan menganggap si artis klien, tapi jadikanlah dia teman atau sahabat. “Jadi ketika pamornya artis turun kita jangan meninggalkan si artis. Kita harus mendukungnya dengan memberi masukan positif,” ujar cewek yang mengawali karirnya sebagai wartawan Tabloid Nyata ini.

Selain itu, Produser Pelaksana Infotainment juga harus menyampaikan kepada para reporternya agar mewawancarai narasumber dengan sopan. “Kita harus punya etika saat berhadapan dengan narasumber. Kalo mereka nggak mau diwawancarai, ya sudah. Jadikanlah artis itu teman,” tutur jemaat GPIB Zebaot, Bogor.

Rajin mengikuti berita

Untuk bisa menjalankan tugas-tugasnya itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan Produser Pelaksana Infotainment, yakni rajin mengikuti berbagai berita, terutama yang berkaitan dengan selebriti. Ini wajib hukumnya. Coz kalau nggak ngikutin berita, bakal ketinggalan informasi. “Bisa-bisa reporter infotainment lain mendapatkan berita terbaru, sementara kami nggak.”

Menjalin relasi yang baik dengan para artis juga nggak kalah pentingnya karena sangat banyak manfaatnya. Misalnya saja, karena keakraban dengan artis X, kita akan dengan mudah melakukan wawancara eksklusif. “Produser Pelaksana Infotainment harus punya trik pintar dalam melakukan pendekatan ke artis,” saran mantan Reporter Hot Shot ini.

Rating turun

Bicara mengenai prospek program acara televisi nggak bisa lepas dari yang namanya rating. Ada kalanya program infotainment akan mengalami rating yang bagus atau malah sebaliknya. Ketika program infotainment mendapati rating yang nggak bagus alias turun, itu merupakan warning bagi para tim pembuat berita.

Seluruh tim harus mencari akal supaya program acara itu bisa mendapat rating yang bagus. “Kalau rating turun kita harus evaluasi. Kita harus mencari tahu apa yang nggak disukai masyarakat,” jelas Titin. Setelah itu, tentunya tim harus mengupayakan berita infotainment tersebut menjadi lebih menarik dari sebelumnya.

Waktu istirahat sempit

Mengenai suka dukanya menekuni profesi ini, kata Titin, sukanya ya bisa mengenal dan menemui banyak orang terkenal. Nggak sekadar bertemu tapi juga bisa jalan bareng sama orang terkenal seperti artis dam gratis pula. Apa nggak enak tuh?

Kalau nggak enaknya memilih profesi ini adalah waktu kerja yang nggak teratur, artinya nggak seperti pekerja kantoran yang jam kerjanya rutin. Kerap di hari libur Produser Pelaksana Infotainment harus masuk kerja. Itu artinya bila kamu memilih profesi ini, jam istirahat dan waktu untuk berkumpul dengan keluarga sangatlah sedikit. “Kalau jam kerja saya, masuk jam tiga sore pulang jam 12 malam. Jam tujuh pagi datang ke kantor untuk mengecek berita, kemudian pulang lagi,” kata mantan Produser Pelaksana Infotainment Was Was.

Soal penghasilan Produser Pelaksana Infotainment, nominalnya bisa dibilang lumayan. Selain penghasilan, profesi ini punya jenjang karir yang bagus. Hem… nggak ada salahnya jika kamu pilih profesi ini! (retz)

0 komentar:

Posting Komentar

TWITTER