Januari 2011 : Gaul tapi Nggak ngawur!

Guys, jujur emang yang namanya menarik batas antara ‘gaul’ dan ‘ngawur’ itu bukan hal yang mudah. Ini bukan masalah hitam-putih, nggak jarang kita dihadapkan pada pilihan yang tampak ‘abu-abu’…salah apa enggak sih? Kamu pernah menghadapi situasi seperti ini? Ayo kita cek solusi ala temen-temen dari onecubed.tv!

Teman dekatku sangat bersemangat menantikan pesta ulang tahunnya yang sebentar lagi tiba; bahkan dari jauh hari ia udah mewanti-wanti agar aku datang. Acaranya berupa pesta di klub malam. Apa yang harus kuperbuat?
Weleh kok bingung…. ya dateng dong, makan gratis gitu lohhhh!!! Kapan lagi??? Lagian itung-itung pengalaman deh kalo loe belum tahu night club kayak apa hahahaha Tapi jangan lupa, cek motivasi loe! Datanglah dengan tujuan utama menghargai undangan sahabat, jangan dengan pikiran kotor pengen ngeliat cewek seksi atau cowok hot! Apalagi kalo elo datang dengan tekad pengen nyoba mabuk-mabukan. Bekalnya adalah hati nurani dan tetap berada di jalan lurus. Lagian bayangin gimana perasaan sahabat kalo elo malah teler-teleran terus bertingkah memalukan di pestanya?

Sebagai fashionista sejati, so pasti aku selalu berpakaian sesuai tren tanpa lupa menyelipkan signature style-ku sendiri. Tapi kadang mama suka ngomel kalo aku pakai baju tanpa lengan di kebaktian Minggu. Lagian bajuku itu merk-nya Zara loh?
Ya, jangan lupa cukuran dulu ya hahahahahah…..gini guys, tiap gereja tuh punya karakter yang beda. Ada yang oke-oke aja, tapi ada juga yang nggak suka. Gue punya pengalaman ditegur di sebuah gereja karena pake jeans, ternyata di sana harus pake celana bahan. Nah, biasanya gereja yang didominasi sama anak muda punya aturan dress code yang lebih longgar; eits tapi bukan alesan elo lantas pengen seksi-seksian di gereja loh ya! Kalo elo mengasihi rekan-rekan lawan jenis… ya perhatiin deh baju elo. Ini kisah nyata: di sebuah gereja pernah terjadi keluhan dari sekelompok jemaat karena mereka nggak konsen ibadah akibat pakaian sejumlah jemaat lain…

Pas Haloween, banyak acara asyik yang diadakan teman-teman. Ada pesta-pesta kostum, wahan rumah hantu di mall…. Boleh nggak sih, orang Kristen ikutan acara Haloween?
Loe nilai aja sendiri: penting nggak sih? Iya, gue perhatiin haloween kemarin bahkan banyak anak muda yang ganti-ganti foto profilnya jadi hantu-hantuan gitu. Nah, apakah itu penting? Apakah itu membangun diri lo jadi lebih baik? Kalo nggak, ya nggak usah. Lagian loe pasti tahu kalo basic dari perayaan Haloween itu dark banget. Inget satu hal ini: Tuhan itu kehidupan dan setan adalah kematian. Ngapain kita ngerayain kematian? Tuhan itu pengen kita merayakan kehidupan. Nggak usah main-main sama kegelapan deh. Nggak usah iseng buka celah untuk iblis.
Meski haloween tampak fun, ringan, sekedar perayaan seneng-seneng…tapi spirit di balik hari raya itu nggak akan hilang. Ingat guys, yang namanya dosa biasa dibungkus dengan kenikmatan.

Tiap kali majalah terbaru terbit, pasti geng kami langsung sibuk saling membacakan ramalan bintang. Di kafe-kafe juga sekarang banyak fasilitas ramalan, baik dengan daun teh maupun kartu tarot. Sebenarnya sejauh apa sih pemuda Kristen boleh terlibat dengan ramalan macam itu?
Tuhan sangat membenci ramalan; search Alkitab dari Kejadian sampe Wahyu kalo nggak percaya! Ramalah majalah mungkin tampak biasa, tapi waspada guys! Itu kemasan standard iblis yang pengen elo terlena, berpikir itu nggak ada pengaruh sama sekali. Think about this: dari mana datangnya horoskop majalah? Redaksi tentunya konsultasi dengan peramal. Lalu peramal konsultasi sama….????
Sekali elo ngerasa seneng sama horoskop, elo nggak bakal ngerasa cukup dengan sumber satu majalah aja. Elo pasti bakal mulai cari-cari sumber lain. Majalah lain. Buka internet. Terus bisa-bisa akhirnya bangun pagi elo malah ‘saat teduh’ pake ramalan bintang, lagi! Sudahlah guys, yang namanya ramalan itu nggak ada yang pasti kok. Malah jadi bumerang ke otak kita kalo lagi pesimis.

Kenapa sih orang-orang tua Kristen suka antipati kalo anaknya ngefans sama si vampire Edward Cullen atau hobi nongkrongin serial Harry Potter? Itu kan hanya film?
Gue nonton Harry Potter buat mengecek efek-efeknya yang keren...hehehe…. Kalo Twilight sih gue pribadi kurang suka karena kelewat lebai sama vampir. Yah, balik lagi ke prinsip dasar: penting nggak sih? Membangun hidup kita nggak? Firman Tuhan bilang: “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun” (1 Korintus 6:12).
Oke, ngomong soal film yah. Di Amerika, tiap film itu dibuat dengan riset yang matang; termasuk Harry Potter. Makanya elo bakal ngeliat hal-hal yang berkaitan dengan sihir betulan di sana. Sihir? Hari gini? Ah nggak usah jauh-jauh, waktu gue mission trip ke suku Dayak aja gue dikasitau kalo ada orang yang bisa berdiri di atas daun! Yep, hal semacam itu tuh emang ada, cuman bentuknya beda di tiap tempat.
Buat mereka nggak bisa kritis, menerima mentah-mentah isi film, efek negatif film bisa bahaya banget! Bahkan nggak harus film fantasi seperti Harry Potter, film frama romantis biasa pun bisa jadi an emotional porn for girl! Konten sebuah film itu nggak selalu baik karena pada dasarnya ia dibuat dengan semangat mencari keuntungan material. So…siap nggak elo menjadi penonton yang kritis?

Sebagai anak muda Kristen, boleh nggak sih kita memilih karir di perusahaan rokok, tempat hiburan malam, minuman keras atau kondom?
Hmm…temen gue ada yang kerja di perusahaan rokok, tapi nggak ngerokok tuh. Gimana kalo elo kerja di bank, tapi ternyata bank itu pembukuannya curang? Kalo menurut gue ini bukan masalah boleh nggak boleh. Ini masalah visi hidup.
Kamu tahu nggak apa visi hidup lo? Tujuan hidup? Jangan udah mepet wisuda baru mikirin itu ya, harusnya di awal SMP pun elo udah merencanakan kemana hidup lo mau dibawa. Hindarin tuh mentalitas ‘nanti-nanti’. Dunia ini berjalan cepet banget. Gumulkan visi hidup lo sama Tuhan. Gimana seandainya seseorang dipanggil Tuhan untuk mengubah produk tembakau menjadi sebuah produk baru yang lebih sehat? Bukankah dia harus memulai membuat perubahan itu dengan bekerja di perusahaan rokok?

Pas lagi bikin event pensi di kampus, panitia kekurangan dana. Tiba-tiba dateng tawaran sponsor menggiurkan dari perusahaan rokok. Gimana nih?
Wah ini pasti pilihan yang sulit. Kalo diterima, secara nggak langsung kita mempromosikan produk nggak sehat itu ke teman-teman kita. Gini, Tuhan tuh pasti menyediakan jalan asal kamu minta dan percaya. Berdoa. Berserah. Jangan cuma panik-panik sendiri, ngomong sama Dia. Dan kalo hati lo menolak, jangan pernah terima sponsor itu. Katakan tidak dengan tegas. And something will happen.


Akhir-akhir ini aku menjalani program diet yang cukup ketat. Tapi kata ibu, tubuh kita adalah Bait Allah yang harus dihormati, jadi aku nggak boleh diet! Lhoo gimana sih?
Tergantung gimana diet lo. Dietnya ngerusak tubuh nggak? Dietnya untuk apa? Diet itu sebenarnya harus sehat. Diet itu pola hidup sehat, bukan untuk menguruskan badan. Yang penting pola makan sehat, dan jangan lupa olahraga. Iya, dulu waktu jaman gue sekolah banyak temen cewek diet ketat; hasilnya? Kurus tapi sakit. Ada juga temen lain yang tetap makan dengan normal, tapi juga rajin olahraga. So pasti lebih oke hasilnya dia. Lo harus lebih cerdas dalam berdiet, bukan lebih keras.
Lagian nanti kalo gara-gara diet ngawur terus elo jatuh sakit… elo berdoa minta kesembuhan sama Tuhan? Hmm gue rasa itu nggak bijak. Tuhan pasti berbelas kasih, tapi liat dong kenapa elo bisa sampe sakit? Inget guys, kita juga bertanggung jawab atas semua yang terjadi pada tubuh kita.

Salah satu kegiatan favorit Komisi Remaja gereja kami adalah mengadakan acara nonton bareng di aula gereja. Satu hal yang menganggu pikiranku: karena keterbatasan dana, biasanya kami memakai DVD bajakan. Waduh, dosa nggak ya?
Jelas salah, titik. Itu udah harga mati. Pake bajakan berarti lo nggak menghargai kreasi orang lain. Kasian kan udah cape-cape bikin film…Lagian itu mempermalukan Tuhan juga tau, masa mau jangkau orang pake bajakaan. Tuhan kan kasih kita kreativitas-pake dong! Laporin situasi lo pada-Nya. Tanya ke Tuhan gimana cara penyelesaiannya. Eh, bisa juga lo download video-video dari onecubed.tv …gratis dan bebas di-share hehehehehe.

~ Rabu, Mei 25, 2011 0 komentar

Februari 2011 : Bagaimana Alkitab Ditulis?

Alkitab adalah Firman Tuhan yang diilhamkan kepada manusia, yakni para penulisnya. Apa maksud? Kata ‘diilhamkan’ dalam bahasa Yunani berarti ‘dinafaskan’. Konten Alkitab kita dinafaskan oleh Tuhan sendiri kepada lebih dari 40 penulisnya. Buktinya? Isi Alkitab, dari awal sampai akhir, ditulis selama berabad-abad oleh 40 orang dari berbagai waktu hidup yang berlainan, tapi... amazing, kita bisa ngeliat adanya kesatuan tema dan konsistensi yang menggambarkan adanya tuntunan Ilahi untuk mengabarkan berita keselamatan.

Naah, karena prosesnya yang melibatkan begitu banyak manusia, banyak orang mencemooh mengatakan bahwa Alkitab hanyalah buah tangan manusia. Kita harus inget guys, Alkitab dibuat oleh orang yang hidup bergaul dengan Allah. Ibaratnya, seperti teman karib yang udah kenal lama, sampe-sampe yang satu bisa tahu maksud temennya bahkan sebelum dia bicara. Hanya karena Tuhan memakai manusia sebagai penulis, nggak berarti Alkitab kehilangan kredibiltasnya. Kerja sama yang indah antara manusia dan Allah dalam penyusunan Alkitab ini kerap disebut dengan istilah ‘dual authorship’ atau kepenulisan berganda.

Alkitab memang nggak diturunkan dalam rupa paket siap pakai dari langit, itu karena Tuhan ingin memberikan Firman-Nya dalam wujud yang manusiawi, agar bisa dipahami oleh sebanyak mungkin orang. Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus sendiri pernah bersabda bahwa Perjanjian Lama merupakan ‘Firman Allah’. Di Perjanjian Baru, Kristus pun nggak pernah lepas dari kitab-kitab; Ia kerap mendasarkan sabda-Nya dari ajaran kitab. Misalnya, ketika dicobai iblis di gurun, Tuhan melawannya dengan memakai kata-kata dari kitab suci.
“Kitab Suci tidak dapat dibatalkan” (Yohanes 10:35).

Kanonisasi Alkitab
Alkitab yang kita miliki, pada dasarnya seperti sebuah perpustakaan karena di dalam terdapat banyak buku (27 buku di Perjanjian Lama dan 39 buku di Perjanjian Baru), dan kontennya pun beragam sekali, dari sejarah, puisi, lagu, kitab hukum, surat, dll... Lalu gimana kita bisa yakin kalo buku-buku tersebut memang udah tepat dimasukkan dalam Alkitab? Cekidot!
Kanon dalam bahasa Yunani artinya buluh alias alat ukur. Kenapa? Karena Alkitab adalah tolok ukur bagi iman dan pengajaran Kristiani. Kanonisasi Alkitab yang kita pegang sekarang itu melalui proses lebih dari 1000 tahun loh guys. Proses kanon pada dasarnya adalah proses ‘audisi’ untuk menentukan mana yang berhak lolos ke dalam Alkitab, dan mana yang nggak.

Emang apa aja syarat biar bisa lolos ke dalam kanon yang ada sekarang?

• Narasumber yang Kompeten
Tulisan itu harus bersumber dari saksi mata langsung atau orang yang pernah menjadi pengikut Yesus sendiri.
• Punya Benang Merah
Meski berisi kisah yang beragam, tapi kitab itu harus memiliki benang merah yang sejalan dengan ajaran Kristus
•Super Antik
Salah satu pertimbangan dalam memilih kitab adalah dengan memakai kitab yang paliiiing kuno, yang paling mendekati masa hidup Yesus. Biar orisinalitasnya terjaga.
•Terpercaya
Kitab itu harus memiliki kredibilitas di mata jemaat, dan telah dipakai secara luas dalam komunitas yang besar. Biasanya, di jemaat telah terjadi proses ‘seleksi alam’ sendiri; kitab yang ganjil-ganjil dengan sendirinya gugur.
•Dapat Diterima
Kitab tersebut nggak boleh mengandung ‘rahasia-rahasia’ aneh yang berlebihan atau sulit dipahami... bukankah Kristus ingin sebanyak mungkin orang mengenal ajaranNya?
•Membangun Iman
Isi sebuah kitab harus membangun iman jemaatnya. Misalnya, ada tulisan kuno mengenai tokoh Alkitab. Tapi isinya sekedar menceritakan rutinitas dia sehari-hari. Lah, apa gunanya dimasukin Alkitab?

Kanon Perjanjian Lama
Do you know, guys… Perjanjian Lama yang kita kenal sekarang udah disusun oleh orang-orang Yahudi ratusan tahun sebelum Kristus lahir! Perjanjian Lama mula-mula ditulis dalam bahasa Ibrani (kecuali untuk Daniel dan Ezra yang ditulis dalam bahasa Aram). Naskah PL ini hingga sekarang masih dipakai dalam ibadah-ibadah orang Yahudi. Naskah PL ini juga menjadi pegangan jemaat Kristen mula-mula, sebelum Perjanjian Baru dikenal.
Lima kitab pertama PL diresmikan oleh para petinggi agama Yahudi pada abad 5 SM, lalu kitab nabi-nabi pada abad ke 3 SM dan menyusul surat-surat pada tahun 90 M.
Mulanya, semua kitab PL hanya tersedia dalam bahasa Ibrani. Padahal waktu itu banyak orang Yahudi bermukim dan bekerja di Roma dan negara-negara lain, sehingga keturunan-keturunannya udah nggak bisa bahasa Yahudi lagi. Ealah, gimana mau baca kitab suci kalo gitu? Makanya ngumpullah 72 orang sarjana yang secara bersamaan menerjemahkan naskah PL dari bahasa Ibrani ke Yunani. Miraculously, mereka sama-sama kelar bekerja pada hari ke 72 dan hasil terjemahan ke 72 orang itu persis sama! Naskah terjemahan itu disebut dengan nama Septuaginta (Romawi LXX 70). Oh iya, naskah Septuaginta atau naskah PL mula-mula, isinya 39 kitab PL yang kita kenal sekarang plus Deutrokanonika.
Deutrokanonika kini masih dipakai dalam Alkitab Katolik tapi nggak ditemukan dalam Alkitab Kristen. Kenapa? Para ahli kitab memiliki perbedaan pendapat mengenai Deutrokanonika, ada yang berpendapat kitab-kitab ini sebaiknya dipakai untuk konsumsi kalangan terbatas saja karena bisa membuat bingung pembaca awam yang nggak punya dasar pemahanan kitab yang kuat.

Kanon Perjanjian Baru
Kanon Perjanjian Baru disusun oleh orang Kristen jemaat mula-mula dari abad 1-3 M. Proses kanon PB ini lebih riweuh dari yang PL, memakan waktu 4-5 abad baru final, apalagi banyak naskah ganjil yang beredar kala itu (baca section berikutnya) yang menambah tantangan dalam menyortir mana yang masuk dan yang nggak. Naskah Perjanjian Baru yang mula-mula ini ditulis dalam bahasa Yunani, semuanya ditulis oleh Rasul-Rasul dan rekan sepelayanan mereka.
Bahan-bahan Perjanjian Baru sendiri mulai ditulis dari tahun 70 sampai abad pertama (note: yap, dan pada waktu ini PL sudah kelar di-kanon). Kisah mengenai karya Kristus yang mendominasi PB pada mulanya menyebar dari mulut ke mulut, dan baru beberapa tahun kemudian dituliskan. Manuskrip PB yang ada pada para ahli kitab berjumlah 24.000 kopi dan setelah diuji, tingkat presisinya mencapai 99.5%!
Setelah kanon diputus, kita nggak bisa lagi menambah atau mengurangi isinya. Makanya kitab-kitab di luar itu disebut tulisan non-kanonik atau ekstra-kanonik, alias di luar kanon. Psst tahu nggak, dalam proses penyusunan kanon, kitab Wahyu dan Surat Ibrani adalah kitab yang paling lama diperdebatkan posisinya.
“The cannon cannot be remade for the simple reason that history cannot be remade”
–Bruce Metzger-

~ 0 komentar

April 2011: Bai Fang Li

Di daerah Tianjin, China ada seorang tukang becak miskin yang menghabiskan seluruh uang hasil penghasilannya untuk disumbangkan kepada sebuah Yayasan sederhana yang menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin.

Hidup Untuk Mengasihi Orang Lain
Namanya Bai Fang Li. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya. Perawakannya tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan, dia mulai mengayuh becaknya dan pulang setelah jam delapan malam. Banyak orang yang suka pada Bai Fang Li, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan. Ia nggak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Tapi karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena nggak tega, melihat tubuh kecil yang ringkih itu dengan napas yang ngos-ngosan dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya. Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan, minuman, dan pakaian yang layak untuk dirinya. Tapi dia nggak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya malah disumbangkan kepada sebuah yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin.

Tersentuh Pada Seorang Anak Kecil
Suatu hari saat baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya, Bai Fang Li menyaksikan seorang bocah lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun sedang menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, tapi terus semangat melakukan tugasnya. Dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu. Beberapa kali ia perhatikan si bocah menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga. Hati Bai Fang Li tercekat melihat semua itu. Ia heran, mengapa anak itu nggak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak dan nggak akan habis kalo hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana. “Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya” jawab anak itu. “Orang tuamu dimana?” tanya Bai Fang Li. “Saya nggak tahu, ayah ibu saya pemulung. Tapi sejak sebulan lalu, mereka nggak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil” sahut si bocah. Bai Fang Li meminta anak itu mengantarnya melihat kedua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Ming, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali. Kurus dan kotor dengan pakaian yang compang camping. Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Bai Fang Li mengatakan kepada pengurus yayasan itu, bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan, minuman, perawatan dan pendidikan yang layak.

Memberi Dalam Segala Kekurangan
Sejak saat itulah Bai Fang Li makin semangat mengayuh becaknya untuk mendapatkan uang. Dari seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuk, membeli dua potong kue kismis untuk makan siang, sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke yayasan yatim piatu itu. Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya. “Nggak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Saya bahagia melakukan semua ini,” katanya kalo orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.

Meninggal Dalam Kemiskinan
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000 yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua. Bai Fang Li berkata “Saya sudah nggak kuat mengayuh becak lagi. Saya nggak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis. Bai Fang Li wafat pada tanggal 23 September 2005 dalam usia 93 tahun. Ia meninggal dalam kemiskinan setelah terserang sakit kanker paru-paru. Seumur hidupnya, dari hasil menarik becak Bai Fang Li telah menyumbangkan uang sebesar RMB 350.000, atau setara dengan 455 juta rupiah kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin.
(DAV) diolah penulis dari berbagai sumber.

~ 0 komentar

Apakah Orang Kristen Boleh bertato?


Mungkin kalo orang yang punya tato sebelum ia bertobat, nggak terlalu bermasalah, karena untuk menghilangkan tato itu sendiri, nggaklah mudah dan sangat menyakitkan. Masalah timbul kalo orang yang udah lahir baru, memutuskan untuk men-tato dirinya, ini yang dianggap beberapa gereja sebagai tindakan yang ‘nyeleneh’ dan bahkan dosa. Tato di Indonesia memang masih dianggap kontroversial, baik itu dikalangan Kristen dan non-kristen, karena imej tato menimbulkan sosok orang yang pemberontak, nakal, bengal, dan sangar. Maklumlah, budaya barat menimbulkan imej tato yang kurang baik di film-film mereka. Para bikers yang biasanya menggunakan motor Harley dan memiliki tato di sekujur badan, merupakan kumpulan orang yang suka berpesta pora, baik itu seks, drugs dan alkohol. Belum lagi para skaters (pemain skateboard) yang juga penggemar tato, dianggap sebagai kumpulan orang-orang liar, pemberontak dan pelaku kekerasan, apalagi ditambah dengan lagu-lagu death metal yang sering mereka dengarkan, jadilah imej ‘berandalan’ melekat pada diri mereka. Trus, para preman juga mempunyai andil untuk merusak imej tato, karena mereka biasanya punya tato yang mencirikan mereka adalah anggota dari sebuah geng, sebut aja, seperti mafia Jepang, Yakuza. Para band pemuja setan juga kerap kali menggunakan tato sebagai sarana untuk menunjukan kalo mereka itu pengikut Lucifer. Nah, dengan imej yang seperti ini, nggak heran kalo gereja memprotes aksi mentato diri seperti itu. Buat apa sih? Buat apa sih orang Kristen ikut-ikutan mentato diri? Kita akan menyajikan pembahasan tentang tato ini menjadi dua, buat orang-orang yang pro, dan satu lagi orang-orang yang kontra.

Kontra
Sebagian orang-orang Kristen mengacu kepada ayat ini, Imamat 19:28, “Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.”

Ayat lainnya yang sering dipake adalah 1 Kor 6:19 - 20, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”

Imej yang ditimbulkan dari pengguna tato, lebih cenderung negatif, daripada positif. Sulit diterima oleh sebagian gereja yang konservatif, karena imej yang ditimbulkan.

Pembuatan tato yang diukir diatas kulit, menggunakan jarum yang rawan akan penularan penyakit seperti HIV.

Tato yang permanen, nggak bisa dihapus, kalo pun dihapus, membuat kulit cacat, seperti luka kebakar.

pro
Tato bisa dipake untuk memperjelas identitas yang menggunakannya. Seperti klub motor, komunitas rap, pengikut Yesus (fyi, ada juga loh orang menato muka Yesus dan salib Yesus di badan mereka! )

Tato adalah sebuah karya seni yang indah.

Tato melambangkan sebuah komitmen selamanya.

Lebih gampang diterima anak-anak jalanan ataupun preman-preman, kalo untuk misi dan penginjilan.

Walau di Imamat disebutkan ‘jangan menggoresi dan jangan merajah tanda-tanda di kulitmu”, tapi sebetulnya kalo kita mau ikuti semua yang ada di ayat tersebut, maka di pasal yang 9 pasal sebelumnya (Imamat 19:19), maka disitu, orang-orang Israel juga diperintahkan untuk nggak memakai yang dibuat dari dua bahan. Ya kalo begitu, semua baju yang campuran bahan katun/ poliester, haruslah dibuang! Ada juga ayat-ayat di perjanjian lama yang mengharuskan seorang wanita itu untuk senantiasa menutupi kepalanya, dilarang memakan beberapa jenis daging, dan juga melarang beberapa model potongan rambut. Memang aturan-aturan ini punya maksud tertentu untuk masa itu, tapi di masa kini, aturan-aturan seperti itu, yang sifatnya fashion dan peraturan adat, udah nggak lagi berlaku di masa kini, kecuali yang sifatnya moral seperti jangan membunuh, jangan menyembah allah lain, dll. So, jadi boleh dong pake tato? Kalo kita pake tato naga, salib terbalik, dan symbol-simbol setan lainnya itu udah jelas nggak boleh! Kalo orang tua kita atau Pembina rohani kita melarangnya, kita juga harus ikutin perintah mereka, karena Alkitab mengajarkan kita untuk menghormati orang tua dan tunduk kepada para pemimpin kita. Pokoknya sebelum pake tato, kamu harus instropeksi diri, “Buat apa aku pake tato ini?” “Apakah pake tato ada efek positifnya ke orang?” “Apakah aku bisa memuliakan Tuhan dengan tato ini?” “Apakah akan ada efek kontroversial kepada orang-orang yang akan aku layani, yang malah akan menghambat visi dan misi Tuhan dalam hidup aku?” Segala sesuatu diperbolehkan, tapi nggak segala sesuatu berguna. Kamu harus catet baik-baik, kalo apa yang kita lakukan harus bisa membangun, membangkitkan, memotivasi, menginspirasi orang, bukan menjatuhkan.
*D@j

~ Minggu, Februari 06, 2011 3 komentar

BONG CHANDRA MENJALA MANUSIA LEWAT MOTIVASI


Termuda Se-Asia
Siang itu di sebuah pusat perbelanjaan sangat ramai ditambah lagi hari itu adalah hari libur bersama. Tapi di tengah-tengah pusat perbelanjaan itu, sebuah tim sedang mengadakan meeting penting di salah satu sudut restoran. Setelah meeting selesai, KD baru diberi kesempatan untuk ngobrol bareng salah satu orang penting dalam meeting itu. Namanya Bong Chandra, salah satu motivator muda yang sedang naik daun. Bayangin aja guys, di saat orang-orang sedang asyik menikmati liburan tapi doi malah sibuk meeting sama timnya. Ini nih salah satu kuncinya doi bisa sukses di usia muda sampe punya julukan motivator termuda se-Asia.

Banyak anak muda dengan mudahnya menikmati apa yang diinginkan dan menikmati waktu untuk bersenang-senang dalam masa mudanya tapi nggak demikian dengan Bong. Ia malah sibuk meniti karirnya dan merancang masa depannya. Di usianya yang ke-23 sekarang, ia udah berdiri di depan ribuan orang untuk memberikan seminar motivasi kepada para mahasiswa, CEO, dosen, ahli hukum, ibu rumah tangga dan masih banyak profesi lainnya.
Bong memulai karirnya sebagai motivator saat berumur 20 tahun. Awalnya ia sering memberi motivasi kepada teman-temannya, lalu ke 50 orang dan lama-lama jumlahnya makin meningkat. “Awalnya saya senang memotivasi orang. Dulu saya pernah tes bakat dan hasilnya saya lebih unggul dalam bidang linguistik, yaitu kemampuan memproduksi kata-kata,” jelas cowok kelahiran 25 Oktober 1987 ini. Guys, mengetahui bakat kita itu penting banget soalnya itu bisa jadi tuntunan untuk memilih karir kita. So, buat kita yang belum tahu bakat kita apa aja, let’s check your talent. Lalu kalo kamu punya bakat yang sama kayak Bong, nggak ada salahnya menentukan pilihan karir sebagai motivator.

Ditolak dan Nggak Dianggap
Bong Chandra dilahirkan dalam keluarga sederhana. Masa kecilnya biasa aja, pendidikan akdemisnya juga biasa aja, jadi kayaknya nggak ada yang istimewa gitu. Eits, tapi jangan salah. Tuhan kita itukan Tuhan yang hebat, makanya Tuhan suka pakai orang-orang yang biasa jadi luar biasa. Dulunya nih, Bong itu adalah anak yang minder, sakit-sakitan dan nggak punya banyak teman. “Perjalanan hidup saya bisa dibilang nggak seberuntung anak-anak lain. Kalo anak-anak lain bisa beli apa aja atau bisa jalan-jalan kemana aja, saya nggak. Tapi lewat itu semua jadi pembelajaran buat saya bahwa lewat ketidaksempurnaan, saya bisa bertumbuh. Kalo hari ini kita hidup nyaman itu artinya kita lagi nggak bertumbuh,” urai kekasih Kristin Yohana Vania ini.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 menjadi salah satu peristiwa bersejarah dalam hidup Bong. Saat itu bisnis keluarganya mengalami kebangkrutan. Tapi sebagai anak muda, hal ini nggak membuat Bong putus asa. Justru inilah awal dari kebangkitan hidupnya. Bong yang sejak kelas 4 SD udah sering berjualan di sekolahnya, nggak malu untuk melakukan segala cara agar bangkit dari keterpurukannya (tapi caranya halal lho).

Bong mulai merintis karirnya di bidang EO dan memberikan training kepada orang-orang. Bukan tanpa kendala Bong memulainya. Banyak penolakan yang ia alami. Banyak orang yang meremehkan Bong karena usianya yang masih muda tapi udah menjadi motivator. Merasa ditolak dan nggak dianggap, udah pernah ia rasakan tapi semua itu nggak membuat semangat Bong ciut. “Mereka berpikir itu adalah kekurangan saya. Tapi bagi saya itu adalah kelebihan saya. Saya memutuskan untuk untuk menjadikan itu sebagai kelebihan saya. Ketika kita mengubah cara pandang kita maka orang juga akan berubah cara pandangnya,” ujar pengagum John Maxwell ini.

Sukses Ala Bong Chandra
Cowok berwajah oriental ini udah banyak memiliki banyak bisnis, di antaranya bisnis otomotif, property dan EO. Nggak cukup sampai di situ aja, Bong sekarang sedang siap-siap untuk membuat sebuah komunitas yang bernama ‘Jakarta Breakthrough Center’, sebuah komunitas dengan format kristiani tapi tetap mengedepankan mengenai motivasi dan bisnis. Dan jangan heran ya guys kalo suatu saat nanti kita lihat Bong Chandra jadi pendeta, karena katanya, doi juga tertarik nih sama profesi itu. So, kita doain aja ya.

Menurut Bong menjadi motivator adalah profesi yang luar biasa. “Motivasi itu bisa menghibur orang. Motivasi juga hiburan, bagaimana kita mengangkat orang lain yang sedang down, memberi semangat bagi mereka yang putus asa. Itu semua menarik bagi saya,” tutur cowok yang udah menulis buku berjudul ‘Unlimited Wealth’.

Ada yang membedakan Bong dari para motivator lain yaitu dari segi pengajaran. Setiap materi yang diberikan Bong kepada publik selalu berdasarkan dari Alkitab. “Ajaran kekristenan yang paling fundamental kan adalah menjala jiwa, bagaimana kita mengajak orang untuk percaya Yesus. Tentunya dengan cara-cara yang relevan. Dan salah satu caranya saya lakukan lewat motivasi. Sebagai motivator gaya hidup saya akan dilihat dan dicontoh, jadi harus hidup benar.”

Baginya, jauh sebelum hari ini ia udah merasa sukses. “Sukses itu sebuah persepsi. Selama kita merasa bahagia itu adalah sukses,” tambah jemaat gereja Kalam Kudus Jakarta.

Nah kalo udah begitu, Bong akan menjalani profesi pilihannya ini dengan sukacita walaupun keadaannya nggak memungkinkan. “Saya pernah membawakan seminar ketika sedang sakit gigi.” Wihhh mantab kan guys.

Dari semua kesuksesan Bong ada nilai-nilai yang selalu jadi pegangan hidupnya yaitu memiliki konsistensi dan menyadari bahwa sukses adalah sebuah perjalanan bukan tujuan. Keren kan? Makanya nggak ada ruginya deh milih profesi jadi motivator. Nggak percaya? Silakan mencoba. (min)

Kata Bong Chandra tentang motivator:

•Rajin-rajin baca buku, terutama buku-buku tentang self development, motivasi, pembentukan karakter, marketing, negosiasi, dll

•Harus jadi contoh, karena gaya hidup pasti ditiru. Harus sesuai dengan yang diajarkan

•Menyadari panggilan agar bisa jadi terang dalam memotivasi

•Mengutamakan Kristus dan berprinsip bahwa Tuhan di atas logika. Karena sepintar apapun kita pasti nggak bisa mencapai pemikiran Allah

•Harus Alkitabiah, supaya bisa tampil beda sama motivator lain

•Berpikir positif kalo ada yang nggak suka dengan diri sendiri atau dengan dunia motivasi

•Tetap akan memotivasi, karena motivasi diperlukan setiap hari seperti tubuh yang perlu makanan

•Nggak mengajar ke arah New Age Movement, yang mengajarkan bahwa kita bisa sukses dengan kemampuan diri sendiri

~ 0 komentar

VAMPIR-VAMPIR MENDOMINASI



Siapa yang nggak kenal Robert Pattinson dan Kristen Stewart, kedua pasangan muda yang ganteng dan cantik yang sama-sama main dalam film “Twilight”? Film yang diadaptasi dari novel popular karangan Stephanie Meyer ini, langsung aja melejitkan kedua aktor yang kabarnya mengalami ‘cinlok’ waktu tengah syuting film ini. Menyusul kesuksesan “ Twilight”, film sekuelnya yang berjudul The Twilight Saga: New Moon langsung diproduksi. Bahkan Sekuelnya yang ketiga pun udah diliris dan terbukti sukses besar di pasaran. Film-film tersebut, selain meraup ratusan juta dolar, juga membuat Robert Pattinson dan Kristen Stewart menjadi aktor dan aktris papan atas dengan bayaran US 17 juta (Robert) dan US 12 juta (Kristen) dan masuk dalam majalah Forbes sebagai 100 aktor dan aktris dengan penghasilan tertinggi sepanjang tahun 2009. Wow…

Nah, bukan cuma Twilight aja yang menampilkan sosok vampire, film drama HBO, Blood Sucker, yang ditayangin di tv kabel juga memenangkan film drama terbaik. Terus ada juga film serial yang berjudul The Vampire Diaries, True Blood, yang tentunya mengedepankan sosok vampir sebagai peran utamanya. Kalo dulunya vampir digambarkan serem seperti dalam film The Lost Boys atau Fright Night, di zaman modern ini, vampire digambarkan sebagai sosok yang super ganteng, super keren, super cantik, yang penampilannya bisa menghipnotis orang-orang yang melihatnya. Ini terbukti dari fans Robert Pattinson yang berjumlah 400 ribuan dan fans Kristen Stewart yang berjumlah 200 ribuan di facebook. Ckckck. Nah, apa nih yang KD mau bahas tentang film-film vampir dan sosok-sosok vampir yang ada? Apa KD akan menentangnya? Oh, tidak, tidak. KD selalu menjunjung tinggi kehendak bebas (kayak sang Pencipta, yang selalu ngasih kita kehendak bebas). Menurut Wikipedia, sosok vampir adalah “a blood sucking demon” atau iblis penghisap darah. Sebutan vampir muncul pertama kali di literatur-literatur Jerman, dimana tercatat beberapa kejadian dimana para tentara mengadakan suatu misi untuk memburu dan membunuh si iblis penghisap darah. Ada beberapa yang mempercayainya sebagai mitos dan takhayul, tapi ada juga yang percaya akan eksitensinya. Walau KD nggak berupaya untuk mengukuhkan keberadaan vampire, tapi ada satu hal yang kita harus waspadai, yaitu, iblis selalu berusaha untuk menyodorkan sebuah konsep kalo, “nggak semua iblis jahat loh!”. “Lihat aja Casper (hantu imut-imut yang baik hati) atau vampir-vampir Twilight (keren, baik hati dan romantis)!” Mereka selalu mengatasnamakan hiburan untuk masuk kepikiran kita. Inget nggak waktu Hawa berkomunikasi sama sang ular? Ia mencoba untuk menyajikan sebuah konsep kalo Tuhan itu takut manusia akan seperti Tuhan, bersaing sama Tuhan, sama-sama pinter kaya Tuhan. Jadi sosok Tuhan yang baik, digambarkan sebagai Tuhan yang pelit dan nggak mau tersaingi dalam hal pengetahuan dan kekuasaan, sementara sang ular adalah digambarkan sebagai seorang temen yang menginginkan keberhasilan manusia, manusia menjadi lebih pinter dan hebat!

Well, inget ya, KD cuma menghimbau untuk berhati-hati, berjaga-jaga, dan bukan melarang. Bukannya FirTu bilang “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis , berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” KD tau kok, film seperti Twilight punya nilai plus,seperti menjunjung tinggi nilai kesucian seks (menjaga tetap suci sampe nikah, walau bumbu-bumbu yang sensual cukup melekat di film tersebut), tapi so that you know, pengarang buku Twilight, Stephanie Meyer adalah seorang Mormon, yang berlawanan dengan apa yang dipercayai orang Kristen (baca KD edisi ke-33, Oktober 2010 tentang kepercayaan Mormon). So beware, hati-hati apa yang kita masukkan dalam pikiran kita…!

*D@j

~ 0 komentar

Antara Rokok dan Alkitab

Beberapa tahun yang lalu, menurut sebuah survey, jumlah perokok di Indonesia mencapai 65 juta, tetapi sekarang mungkin udah mencapai angka 100 juta. Dan berapa persen diantaranya adalah orang Kristen. Memang di Indonesia, peringatan larangan merokok di area tertentu, hanya sebatas tulisan yang ditempel dimana-mana, dan belum tentu ditaati. Padahal rokok bukan hanya berbahaya untuk si perokok tapi juga orang-orang sekitarnya. Apa kata Alkitab tentang merokok? Apakah Tuhan melarang kita merokok?

Dalam Alkitab memang nggak ada ayat yang langsung menyinggung tentang merokok. Tapi, ada beberapa prinsip yang harus kita tau tentang merokok.

1. Diperhamba sesuatu

1 Korintus 6:12 menyatakan, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” Ayat ini jelas menyatakan nggak semua hal yang diperbolehkan itu berguna. Paulus dengan tegas mengatakan bahwa ia nggak membiarkan dirinya diperhamba oleh apa pun. Merokok bisa menyebabkan kecanduan yang kuat. Dan ketika seseorang kecanduan dengan sesuatu, hal ini berarti orang tersebut telah diperhamba oleh barang kecanduannya. Sebagai orang percaya, kita udah dimerdekakan oleh Yesus Kristus, kita nggak boleh memperhambakan diri pada apapun juga, termasuk rokok.

2. Merusak kesehatan

Kalau kita memperhatikan iklan rokok dan bungkus rokok, kita akan menemukan tulisan peringatan pemerintah: merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Dalam 1 Korintus 6:19-20 juga dikatakan bahwa, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, —dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Jelas disini Alkitab menyatakan pentingnya kita menjaga kesehatan tubuh kita karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Selain itu, merokok bisa merugikan orang sekitar yang akan menjadi perokok pasif karena harus ikut menghirup asap yang dikeluarkan oleh perokok aktif.

Memang Tuhan memberikan kehendak bebas kepada manusia untuk menentukan pilihannya. Kita sebagai manusia, harus bertanggung jawab dengan pilihan kita masing-masing. Karena itu, kita bisa mengacu kepada Alkitab sebagai dasar kita memilih, agar apapun yang kita pilih bisa untuk memuliakanNya.

~ 0 komentar

TWITTER