Warning! Edisi Maret 2009
~
Selasa, Juli 07, 2009
Label:
Warning
Awas Iklan Menyesatkan!
Pernah merasa there’s something wrong dengan iklan-iklan di televisi kita? Kalau kamu perhatikan lebih cermat lagi, iklan-iklan yang bersileweran di TV memang perlu diwaspadai. Kalau nggak hati-hati, bisa-bisa kita termakan sama hal-hal buruk yang ada di dalamnya, lho.
HedonIni salah satu, yang secara nggak langsung or langsung, secara nggak sengaja or nggak sengaja, dipaparkan dalam iklan-iklan yang ada selama ini. Bagaimana mereka menggambarkan bahwa kesenangan adalah di atas segalanya. Kalau hidup ini semata-mata hanya mengejar kesenangan demi kesenangan. Ujungnya, urusan dunia jadi nomer satu sedangkan perkara-perkara rohani jadi belakangan bahkan terlupakan.
ShoppaholicBarang yang ini bagus, barang yang itu nggak boleh sampai terlewatkan, barang yang lainnya ‘must have’. Dan semua produk yang ada di iklan jadi terkesan penting dan ‘wajib’ dimiliki. Kalau nggak? Ehm, kita bakal dicap jadi manusia yang paling nggak up date, nggak trendy dan nggak gaul on this planet! Hati-hati, bisa-bisa kita dapat julukan shoppaholic karena belanja out of control bahkan untuk barang-barang yang nggak penting dan nggak kita butuhin!
MatreBarang-barang mewah, serba lux dan branded, dan semua itu oleh iklan dikaitkan dengan status sosial. Bahayanya, ini bisa mempengaruhi kita untuk menjadi orang yang menilai dan menentukan segala sesuatu dari materi a.k.a matrealistis! Berteman lihat-lihat dulu tentengannya, mulai dari mobil, gadget, en baju yang dipakai, bermerek apa nggak, yah? Wualah!
‘Atheis’Lewat iklan-iklan yang ada, kita seolah diajarkan untuk mengandalkan benda-benda dan manusia. Kalau semua persoalan hidup ini, apapun itu, bisa beres dan terselesaikan ketika kita membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Tanpa kita sadari, perlahan-lahan peran Tuhan mulai bergeser dari hati dan hidup kita. Sekarang barang-barang itu yang kita cari dan kita andalkan untuk menyelesaikan masalah hidup kita. Jujur, benar begitu, kan? (bagus kalau jawaban kamu nggak).
Warning! Kalau hal-hal di atas sudah kejadian sama kamu, sekarang juga matikan televisimu! Berdoa dan minta ampun sama Tuhan… ingat, garbage in garbage out jadi seleksi baik-baik apa yang kamu tonton.
HedonIni salah satu, yang secara nggak langsung or langsung, secara nggak sengaja or nggak sengaja, dipaparkan dalam iklan-iklan yang ada selama ini. Bagaimana mereka menggambarkan bahwa kesenangan adalah di atas segalanya. Kalau hidup ini semata-mata hanya mengejar kesenangan demi kesenangan. Ujungnya, urusan dunia jadi nomer satu sedangkan perkara-perkara rohani jadi belakangan bahkan terlupakan.
ShoppaholicBarang yang ini bagus, barang yang itu nggak boleh sampai terlewatkan, barang yang lainnya ‘must have’. Dan semua produk yang ada di iklan jadi terkesan penting dan ‘wajib’ dimiliki. Kalau nggak? Ehm, kita bakal dicap jadi manusia yang paling nggak up date, nggak trendy dan nggak gaul on this planet! Hati-hati, bisa-bisa kita dapat julukan shoppaholic karena belanja out of control bahkan untuk barang-barang yang nggak penting dan nggak kita butuhin!
MatreBarang-barang mewah, serba lux dan branded, dan semua itu oleh iklan dikaitkan dengan status sosial. Bahayanya, ini bisa mempengaruhi kita untuk menjadi orang yang menilai dan menentukan segala sesuatu dari materi a.k.a matrealistis! Berteman lihat-lihat dulu tentengannya, mulai dari mobil, gadget, en baju yang dipakai, bermerek apa nggak, yah? Wualah!
‘Atheis’Lewat iklan-iklan yang ada, kita seolah diajarkan untuk mengandalkan benda-benda dan manusia. Kalau semua persoalan hidup ini, apapun itu, bisa beres dan terselesaikan ketika kita membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Tanpa kita sadari, perlahan-lahan peran Tuhan mulai bergeser dari hati dan hidup kita. Sekarang barang-barang itu yang kita cari dan kita andalkan untuk menyelesaikan masalah hidup kita. Jujur, benar begitu, kan? (bagus kalau jawaban kamu nggak).
Warning! Kalau hal-hal di atas sudah kejadian sama kamu, sekarang juga matikan televisimu! Berdoa dan minta ampun sama Tuhan… ingat, garbage in garbage out jadi seleksi baik-baik apa yang kamu tonton.
0 komentar:
Posting Komentar