WARNING EDISI DESEMBER 2008

~ Selasa, Juli 14, 2009
Pelit Pangkal Kaya?
Don't Think So

Sesebel-sebelnya sama orang boros, lebih sebel kalau kita ketemu sama orang pelit. Apalagi kalau kadar kikirnya sudah diatas ambang 'normal' alias merki nggak ketulungan. ugh, kalau boleh memilih, lebih baik nggak pernah kenal atau ketemu sama orang yang model begini. Bisa bikin kita kheqi! Perhatian, perhatian, untuk mereka yang punya sifat kikir bin pelit sebelum kamu memutuskan untuk melanjutkan sifatmu itu lebih baik baca dulu WARNING ini!

Pelit=Sombong

Semua milik kita adalah pemberian Tuhan. Kalau saat ini hidup kita diberkati dan punya kekayaan banyak bukan berarti di keep buat diri sendiri. Justru kita dituntut untuk lebih banyak memberi dan menolong orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Kalau kita merasa berhak menyimpan sendiri dan merasa semua itu adalah hasil kerja keras kita sendiri, sama saja, kita sudah membawa diri kepada dosa kesombongan. Ingat dong, waktu kita lahir kita tidak membawa apa-apa, jadi apa pantas kita kikir sama orang lain [hmmm....gimana kalo Tuhan pelit sama kita? Hayoo....!]

Pelit=Kekurangan

Kalau mau jujur, hidup orang kikir sebetulnya penuh dengan kekurangan. Nggak bisa mengasihi, nggak punya banyak teman dan terasing dari pergaulan [siapa yang mau berteman sama orang kikir?], nggak bisa dengan sukacita memberi, selalu kuatir harta or duitnya akan berkurang, see apakah itu semua nggak disebut dengan kekurangan? yakin deh, dengan memelihara sifat pelit sebetulnya kita sedang bikin hidup kita tidak bahagia. Terserah sih kalau mau pura-pura bahagia...Melihat orang lain tersenyum dan bahagia melihat pemberian kita, sesungguhnya menorehkan pada kita kebahagiaan yang lebih besar dari kebahagiaan orang itu.

Pelit=menentang perintah Tuhan.

Sudah bisa dipastikan orang yang punya sifat pelit jauh dari kata KASIH. Mereka cenderung punya kesulitanuntuk bersimpati dan berempati. Kenapa? Karena yang selalu ada dikepala mereka adalah untung dan rugi. Ini ciri sejati dari orang pelit. Mereka selalu hitung-hitungan. Kalaupun membantu orang, mereka akan memastikan lebih dulu apakah bantuan mereka akan memberikan keuntungan balik buat mereka, kalau nggak? Ntar dulu...mereka bakal mikir 1000 kali deh! Padahal Tuhan sudah jelas-jelas memerintahkan kita untuk mengasihi sesama [Matius 22:39]. Dan salah satu panggilan Allah atas kehidupan anak-anakNya adalah hidup untuk memberkati. Itu artinya, bersikap pelit sama saja menentang perintah dan hukum Tuhan, lho.

Ingat hukum tabur tuai terus berlaku. Kalau kita menabur banyak kita akan menuai banyak. Begitupun sebaliknya, kalau kita menabur sedikit kita akan menuai sedikit. Jadi salah besar kalau kita berpikir bersikap pelit akan memberi keuntungan atau bikin kita makin kaya. Yang lebih seremnya nih, orang kikir nggak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Nggak percaya? Baca sendiri 1 Kor 6:10. Bacanya keras-keras sampai hapal, ya!

0 komentar:

Posting Komentar

TWITTER